KORAN MERAPI – Suryadi asal Gamping Sleman memberikan pakan utama bebek dengan membeli pakan sudah jadi yang dikemas dalam karung.
Ia merasa yakin, pakan buatan pabrik sudah mengandung nutrisi yang dibutuhkan bebek. Jika meracik/menyampur sendiri dikhawatirkan nutrisi tak terpenuhi.
“Ditambah lagi, bahan-bahan yang digunakan belum tentu mudah ditemukan di pasaran dan lebih repot mulai dari membeli bahan dan menyampur bahan-bahannya,” papar Yadi, belum lama ini.
Guna mengurangi jumlah pakan buatan pabrik, ia biasa menambahkan cacahan atau cincangan eceng gondok pada pakan utama tersebut.
Cara mencacah eceng gondok bisa model manual maupun menggunakan mesin. Jika ingin menggunakan mesin, bisa membeli atau membuat sendiri. Mesinnya dapat menggunakan pompa air bekas.
“Beberapa peternak bebek petelur teman-teman saya ada yang membuat mesin sendiri untuk mencacah eceng gondok. Ada pula secara manual yaitu menggunakan golok,” urainya,
Sedangkan untuk memperoleh eceng gondok, misalnya di sungai, rawa dan kolam-kolam yang sudah tak digunakan untuk memelihara ikan.
Selain eceng gondok, diharapkan pula suatu saat dapat menemukan tanaman yang mudah diperoleh di alam, tanpa harus membeli, disenangi ternak bebek dan ada banyak kandungan nutrisi atau gizinya atau tak sekadar mengenyangkan.
Selain Suryadi, Suwarji yang juga tinggal di Gamping, biasa pula menambahkan eceng gondok yang sudah dicacah/dicincang lalu dicampurkan pada pakan utama. Ia pun yakin dalam eceng gondok ada beberapa nutrisi yang mendukung kesehatan/pertumbuhan bebek. Bahkan bisa berpengaruh pula pada kualitas telur, seperti warna kuning telur tak pucat.
“Artinya juga tidaak hanya mengenyangkan bebek petelur, namun juga ada kandungan nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan serta kesehatan bebek,” tandasnya.
Ditambahkan, pakan utama untuk bebeknya yaitu pakan buatan pabrik dan pabriknya berada di Jawa Timur. Pembeliannya bisa di toko-toko pakan ternak. Setiap karung sudah ada beberapa campuran bahan, misalnya bekatul, konsentrat dan jagung giling.
Menurutnya, setiap karung pakan tersebut beratnya 50 Kg dan habis dalam waktu dua hari untuk 200 ekor bebek petelur. Saat ini harga sudah Rp 410.000 per karung. Beberapa waktu sebelumnya, harga pakan Rp 385.000 per karung. Jika tak ada tambahan eceng gondok yang sudah dicincang, diperkirakan 50 Kg hanya untuk 1,5 hari atau tak sampai dua hari. (Yan)