KORAN MERAPI – Pemerintah Kota Yogyakarta akan mengadakan pasar murah menyasar 14 kemantren se-Yogya pada 23 Februari hingga 18 Maret 2024.
Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, pasar murah ini merupakan respons pemerintah terhadap harga beras yang melambung hingga keterbatasan stok yang mulai dirasakan masyarakat.
Adapun jumlah beras yang akan disalurkan sebanyak 34 ton di mana pembagiannya menyesuaikan kebutuhan masing-masing kemantren.
“Kita langsung menuju ke kemantren untuk mengintervensi penyediaan stok pangan. Kuotanya akan kita sesuaikan, total ada 34 ton yang akan kita operasikan di pasar murah ini. Masing-masing tentunya akan menyesuaikan dari kebutuhan di kemantren,” kata Singgih di Balai Kota, Selasa (20/2).
Singgih menyampaikan, intervensi ketersediaan pangan juga dilakukan di swalayan-swalayan seperti Manna Kampus dan Pamela berkolaborasi dengan Bulog agar permasalahan mengenai harga dan stok beras dapat tercukupi.
Terpisah, pedagang Pasar Kranggan, Ryansah mengungkapkan sejak 1 bulan yang lalu harga beras mengalami kenaikan yang signifikan.
Disebutkan kenaikannya mencapai Rp 1.000/kg, di mana harga beras medium per 19 Februari ada di kisaran harga Rp 13.000/kg – Rp 15.000/kg. Sedangkan beras premium di kisaran harga Rp 16.000/kg – Rp 16.500/kg. Selain itu, beberapa waktu terakhir suplai beras dari distributor juga mulai dibatasi.
“Sudah lama (kenaikan harga beras), satu bulan yang lalu. Naiknya kisaran Rp 1.000/kg. Kalau pembeli ngikut aja sebenarnya, yang penting stoknya ada,” katanya. (C-12)