KORAN MERAPI – Hobi memang terkadang bisa mendatangkan rezeki, seperti yang dijalani Dinar Astuti Ratna Dewi. Berkat kegemarannya membuat kue, Dinar kini berhasil menyulap dapur di kediamannya, Penggung Hargorejo Kokap Kulonprogo, menjadi rumah produksi brownies dan cookies.
Berbeda dengan brownies dan cookies pada umumnya yang menggunakan tepung terigu, Dinar justru menjadikan tepung singkong sebagai bahan dasar. Tidak hanya itu, dalam pembuatan kedua produk itu, ia juga mengganti gula pasir dengan gula semut.
“Jadi lebih sehat. Ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang menghindari konsumsi tepung terigu dan gula pasir,” katanya saat ditemui Merapi.
Meski teksturnya lebih kasar, namun kelezatan brownies buatan Dinar tetap patut diacungi jempol. Sementara cookiesnya, begitu renyah saat digigit. Dinar mengaku hingga kini masih terus belajar untuk menemukan adonan yang sempurna untuk kedua produk tersebut.
“Pengaturan suhu ovennya yang susah. Pertama kali bikin, sempat beberapa kali gagal. Remuk atau bahkan bantat,” kenangnya sambil tertawa.
Dinar mengaku mendapat ide produksi brownies dan cookies dari singkong tanpa sengaja. Perempuan berjilbab yang hobi masak ini semula hanya iseng membuat kue untuk keluarga. Penggantian bahan tepung terigu dengan tepung singkong serta gula pasir dengan gula semut, dilakukannya karena alasan kesehatan.
Lantaran kue-kue buatannya enak, banyak orang-orang sekitar yang kemudian minta dibuatkan. Dinar pun kebanjiran pesanan. Dari sinilah, jalan rezekinya terbuka.
Lambat laun, jumlah pesanan yang diterima Dinar semakin banyak. Brownies dan cookies yang ia labeli Adana Mocaf tersebut kemudian dipasarkan secara luas.
Dibuat tanpa bahan pengawet, brownies dan cookies milik Dinar tidak bisa bertahan lama sehingga ia memilih memproduksi sesuai jumlah pesanan. Dinar memenuhi pangsa pasar yang telah mengenal produknya seperti wilayah DIY hingga Jakarta.
“Sekarang tiap hari bikin brownies 30 box serta cookies 50 dus atau tergantung jumlah pesanan,” sebutnya.
Untuk harga, cukup bersaing dengan produk lainnya. Brownies dihargai Rp 55.000 per box, sementara cookies Rp 30.000 per box. Meski demikian, menurut Dinar angka tersebut merupakan harga promo.
Meski jumlah produksi brownies dan cookies Adana Mocaf sudah terbilang banyak, namun Dinar mengaku masih enggan membuka outlet.
Ia sengaja menjadikan tempat tinggalnya sebagai rumah produksi agar konsumen bisa melihat proses pembuatan kedua makanan ini secara langsung.“Supaya lebih mantap dalam membeli produk saya,” tegas Dinar. (Unt)