KORAN MERAPI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY periode 2024-2029 resmi dilantik di Omah Kecebong – Jl. Gombang – Cebongan, RT.02/RW.18, Sendon, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (24/1/2025).
DPD ASITA DIY ini selalu menekankan pentingnya harmonisasi, sinergi, dan inovasi dalam membangun pariwisata DIY yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan kedepannya.
Ketua Asita DIY periode 2024-2029, Trianto Sunarjati mengatakan harmonisasi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara budaya, manusia, dan lingkungan dengan tetap menghormati kearifan lokal sebagai identitas pariwisata.
“Pentingnya sinergi ini menggarisbawahi perlunya kerja sama erat antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, akademisi dan media untuk menghadapi tantangan global secara kolektif,” ujar Trianto Sunarjari, yang juga owner Travel Help Indonesia.
Sementara inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing, melalui pemanfaatan teknologi, promosi digital, dan penerapan konsep wisata ramah lingkungan demi menciptakan pengalaman wisata yang menarik dan otentik, modern, dan berkelanjutan.
“Sebagai pengurus baru, kami berkomitmen menjadikan visi ini sebagai pedoman kerja lima tahun ke depan. Kami mengajak seluruh anggota Asita beserta dengan pemangku kepentingan terkait untuk terus berkolaborasi demi kemajuan bersama,” ucapnya dalam Pelantikan Pengurus DPP Asita DIY periode 2024-2029.
“Ini merupakan awal baru menuju pariwisata Indonesia yang berdaya saing, berkelanjutan, dan membanggakan,” sambungnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadhi menerangkan tantangan DIY untuk mendatangkan wisatawan mancanegara masih cukup besar. Menurut dia, Asita DIY menjadi salah satu stakeholder industri pariwisata yang bisa dioptimalkan untuk menggaet wisatawan mancanegara.
“PDRB itu 10,08 persen dari kegiatan industri pariwisata. Sehingga tidak ada kata lain, kita harus berjuang besama untuk memastikan industri pariwisata DIY mendapatkan kembali reputasinya, dan memastikan dapat mengalir ke masyarakat,” terangnya.
Ia menyebut pihaknya tengah mengembankan community based tourism. Artinya, Dinpar DIY ingin memastikan masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Hal itu bisa dikolaborasikan bersama dengan Asita DIY. Tentu juga perlu kerja sama dengan stakeholder lain, yang pastinya dengan kerja sama itu bisa mengakselerasi target ke depan,” jelasnya.
Ketua Umum DPP Asita, N Rusmiati berharap kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah terus diperkuat, terutama dalam hal promosi. Apalagi pariwisata menyumbang devisa terbesar kedua.
“Asita berkekuatan, karena anggota asita itu ada sekitar 7000-7500. Ini menjadi momen agar industri pariwisata bisa menyumbang devisa lebih besar lagi. Dan kolaborasi dengan pemerintah juga penting untuk promosi ke luar negeri,” pungkasnya. (Ags)