KORAN MERAPI – Harapan pemilu 2024 tanpa money politik, nampaknya belum bisa terwujud. Menuju tanggal pencoblosan yang tinggal beberapa hari lagu, dimanfaatkan timses caleg untuk saling mengintip besaran isi amplop yang diedarkan pihak lawan.
“Nampaknya, di kalangan masyarakat luas, masih berlaku pedoman hola huwik ola obos (red – tidak ada uang tidak mencoblo,” demikian diungkapkan Ketua Presidium LSM Dewan Kota Pati, H drs Pramudya Budi, Jumat (9/2/2024).
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pengedaran hadiah yang dilakukan timses untuk calon pemilih sudah berlangsung sejak pekan lalu.
Sejumlah warga mengaku mendapat amplop. Ada yang berisi Rp 25, 100, sampai Rp 150 ribu. Namun ada juga timses yang menyerahkan uang Rp 450 ribu per KK (kepala keluarga). Selain itu, ada pula warga yang menerima hadiah sarung dari timses caleg.
Bahkan di medsos tidak sedikit beredar foto mengenai jenis kiriman yang didapat dari timses caleg.
Saat diwawancarai wartawan, Pramudya membeber jika timses Caleg saling melakukan intip, agar mengetahui berapa isi amplop yang dibagikan timses lain. Besaran isi amplop, akan dijadikan pedoman standar supaya isi amplopnya tidak lebih rendah dibandingkan timses caleg lain.
“Karena kecenderungan pemilih akan memilih isi amplop yang lebih besar disaat yang bersangkutan menerima amplop caleg lebih dari satu. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada pemilih, dimana pemilih akan menunggu dapat berapa dan siapa timses caleg yang membagikan amplop yang lebih besar” ujarnya.
Berdasar pantauannya, Pramudya mengungkapkan, hari-haru ini sudah muncul juga kekecewaan dari pemilih yang sudah didaftar timses untuk memilih Caleg tertentu dengan janji besaran isi amplop, ternyata saat dibagikan, isinya tidak sesuai janji timses ketika pendataan” ungkapnya.
“Akibat kondisi yang demikian, bisa menjadikan pemilih yang sudag didata timses caleg tersebut, akan mengalihkan pilihannya ke Caleg lain meski amplop dari timses Caleg yang semula mendatanya, juga diterima” tutur Pramudya.
Sementara itu, petugas pemilu di Pati terus melakukan persiapan. Termasuk diantaranya memberikan bimbingan terhadap KPPS. (Cuk)