KORAN MERAPI – Salah satu rangkaian acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2024, yakni digelar acara penting bertajuk, Launching Indonesia Global Halal Fashion di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Kegiatan tersebut mengawali kegiatan pagelaran fashion busana (roadshow fashion show) yang akan dilakukan pada ajang fashion ternama di lima negara.
Di setiap negara mengusung sebutan berbeda, yakni New York Fashoin Week, Paris Fashoin Week, London Fashoin Week, Turkey Fashoin Week, Dubai Fashoin Week dan Jakarta Muslim Fashion Week.
Adapun desainer yang menampilkan karya-karya fashion saat Launching Indonesia Global Halal Fashion ada sembilan, salah satunya yaitu Puthut Ardianto SPd, dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Menurut Puthut, ia sangat bersyukur dapat berpartisipasi pada event bergengsi tersebut. Apalagi disandingkan dengan jajaran desainer senior yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun.
“Alhamdulillah, waktu itu hanya dipilih sembilan desainer dan salah satunya saya. Hal seperti ini tentunya menjadi suatu kebanggan tersendiri pula,” ungkap Puthut.
Ditambahkan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada Indonesia Global Halal Fashion ini mencanangkan dan menginisiasi produk Kain Halal.
“Pada 2024, produk non-makanan juga harus bersertifikasi halal termasuk produk-produk fashion, seperti bahan utamanya adalah kain sehingga ke depannya ada sertifikasi kain halal,” urainya.
Pada kesempatan tersebut, lanjut Puthut, ia membawakan tema Mesir (Egypt) dengan memadukan kain halal, yakni konsep tie die dan kain jumputan.
Ia pun menjadi lebih yakin karena bahan dasar kain yang digunakan dibuat sendiri dengan teknik mencetak kain dengan bahan alami yang ada di sekitar (ecoprint).
“Tidak ada yang menyamai karya saya, karena saya membuat kainnya dari nol dengan teknik ecoprint. Bisa membanggakan, kain yang dibuat sendiri dengan konsep slow movement fashion,” terangnya.
Masih menurut Puthut, acara tersebut mendukung Leading Global Halal Forum dengan mengadakan parade busana (fashion show) dalam mempromosikan kain halal.
Ia sendiri memamerkan tiga desain busana ecoprint berbahan dasar kain halal yang diperagakan langsung oleh model di IFW. Konsep kain halal dengan teknik ecoprint sangat memerhatikan lingkungan karena tidak sama sekali memakai bahan hewani.
“Secara environment friendly sangat dijaga ditambah konsep yang dibawa adalah ecoprint dan jumputan tidak menggunakan kayu-kayuan dan hanya menggunakan daun. Jadi tidak akan dan tidak pernah menebang pohon,” jelas Puthut.
Ia juga berharap para produsen/desainer fashion dapat meningkatkan kreativitas masing-masing dan berusaha bisa mendapatkan sertifikasi kain halal.
“Dengan munculnya sertifikasi halal pada produk fashion, semoga tidak menjadi penghalang para desainer, produsen ataupun pengerajin busana untuk lebih meningkatkan kreativitas,” harapnya. (Yan)