KORAN MERAPI – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar acara bertajuk Silaturahmi Idul Fitri 1445 H Keluarga Besar Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (28/4/2024).
Ribuan peserta Silaturahmi Idul Fitri tersebut memenuhi Sportorium UMY yang berkapasitas 6.000 orang. Tampak hadir di kursi deretan paling depan, antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
Ada pula Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng, Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT, sesepuh Muhammadiyah HM Muchlas Abror dan Putra Mahkota Kadipaten Pura Pakualaman RM Wijoseno Hario Bimo.
Dalam sambutan pembukaan, Prof Gunawan antara lain memaparkan, pentingnya Muhammadiyah menjadi gerakan ekosistem perekonomian di masyarakat akar rumput.
Artinya pula, menjadikan warga Persyarikatan Muhammadiyah dari segenap lapisan masyarakat lebih percaya diri dalam mengelola ekonomi, sehingga bisa menghasilkan profit dalam jangka panjang.
“Hal seperti ini menjadi suatu agenda yang sangat penting, karena bagian dari upaya mewujudkan kemandirian ekonomi di lingkungan persyarikatan,” terangnya.
Sedangkan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Dr Apt Salmah Orbayinah MKes mengungkapkan, setelah berakhirnya Puasa Ramadhan, sudah selayaknya keluarga besar Muhammadiyah-‘Asyiyah naik kelas ketakwaannya menjadi muhsinin, dan dapat diaktualisasikan dengan melaksanakan berbagai kegiatan ataupun tugas masing-masing secara profesional.
Sementara itu Prof Haedar dalam kesempatan tersebut menekankan, pentingnya menjaga dan meningkatkan semangat menyambung tali silaturahmi, sebab hal seperti ini berada dalam curahan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
“Apapun perbedaan pilihan yang terjadi sebelumnya di masyarakat, harus segera dicairkan agar kita dapat terus melihat ke depan untuk membenahi bangsa dan negara ini,” tuturnya.
Ditambahkan Prof Haedar, sudah selayaknya pula pemerintah dapat terus melakukan prinsip <I>checks and balances<P> demi terciptanya proses saling mengontrol satu sama lain. Dengan demikian, kekuasaan tak terpusat hanya di satu lembaga dan bentuk pengawasan dapat dilakukan oleh lapisan masyarakat termasuk oleh Muhammadiyah.
“Selama ini Muhammadiyah juga telah rutin memberikan saran maupun kritik atas berbagai isu bangsa. Kritik yang disampaikan Muhammadiyah, tentu saja tetap berada dalam koridor sebagai organisasi masyarakat berbasis keagamaan dan kemasyarakatan,” tegasnya.
Usai acara resmi ditutup sebagian hadirin masih ramah tamah. Setelah itu, sebagian ada yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang diprakarsai RS PKU Muhammadiyah (Yogya, Gamping, Bantul dan Kotagede).
Ada pula yang berkunjung ke stand-stand bazar UMKM yang berada di sebelah utara Sportorium UMY, antara lain stand fashion, makanan-minuman, herbal, hingga sabun cuci/mandi dan pasta gigi produk jamaah Muhammadiyah. (Yan)