KORAN MERAPI – Puluhan warga RT 36 RW 10 Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondomanan Yogya menggeruduk kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta pada Jumat (17/5/2024) siang buntut tumpukan sampah di Depo Pengok yang meluber ke jalan.
Tak hanya mengakibatkan polusi udara karena aroma yang menyengat, tumpukan sampah di Depo Pengok sampai mengganggu perekonomian warga dan berbagai aktivitas.
Ketua RT 34 RW 10 Kelurahan Demangan, Agus Irianto mengaku beberapa warung makan tutup karena banyak lalat berterbangan. Bahkan pendatang yang kos di dekat depo tersebut sampai berpindah karena terganggu bau yang ditimbulkan.
“Kos-kosan itu banyak yang pindah, letaknya paling dekat 10 meter dari depo. Warung soto baru ngontrak 3 bulan tutup, nggak berani jualan karena lalatnya banyak sekali,” terang Agus, Jumat (17/5).
Agus menilai antara pembuangan sampah dari masyarakat ke depo tersebut dengan pengambilan sampah dari DLH Kota Yogya tidak berimbang. Dan hal itu sudah terjadi lebih dari satu bulan sejak Idul Fitri. “Logikanya sederhana, kalau buang satu truk diambil satu truk itu bersih. Kalau ini masyarakat buang 3-4 truk, yang diambil 1-1,5 truk,” katanya.
Selain itu pengaturan wilayah dalam melakukan pembuangan dinilai juga mempengaruhi kondisi Depo Pengok yang dipenuhi tumpukan sampah. Sebab masih ditemukan masyarakat dari lain daerah yang membuang sampah di depo tersebut.
“Tuntutan kami pengaturan pengambilan, penjadwalan, sama pembatasan wilayah. Kalau tidak pembatasan wilayah jelas tidak mampu di sini,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan dari aksi warga, Senen Prabowo mengaku bahwa ada aktivitas dari penggerobak yang membuang sampah di luar jam operasional dan dimungkinkan juga datang dari luar wilayah setempat. Beberapa warga sempat memergoki penggerobak membuang sampah di malam hari bahkan sampai melompat pagar.
“Sampah kalau dari lingkungan kita saja tidak akan sampai meluap seperti ini. Tapi ada sampah dari berbagai tempat masuk ke sini,” terang Senen.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko memastikan dalam waktu dekat tumpukan sampah di Depo Pengok akan dibersihkan. Menurutnya, untuk membersihkan depo tersebut membutuhkan 20 kali pengangkutan menggunakan truk.
“Ini sedang kami bicarakan (lokasi pembuangan), mungkin kami akan melapor dulu ke pimpinan. Insya Allah minggu depan ada solusi terbaik,” kata Haryoko. (C-12)