KORAN MERAPI – Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluya mengajak semua pemangku kepentingan pendidikan untuk meningkatkan layanan pendidikan bagi anak penyandang disabilitas.
Hal ini disampaikan Bambang saat membuka kegiatan Persiapan Sosialisasi dan Advokasi Pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) pada Kamis (13/6/24) di Loman Park Hotel Yogyakarta.
“Sekitar 2 juta anak didik penyandang disabilitas telah ditangani oleh sekolah inklusi dan SLB, namun masih jauh dari cukup, dan ULD inilah jawabannya,“ ungkap Bambang.
Selanjutnya menurut Bambang, DIY termasuk dalam 7 provinsi di Indonesia yang belum memiliki ULD.
Kemudian, ia mengingatkan hal ini sebagai pekerjaan rumah (PR) yang perlu perhatian serius, untuk mewujudkan serta memberi peran dan fungsi ULD secara optimal.
“Semoga ide-ide yang tertuang pada hari ini dapat menjadi pengungkit untuk mendorong pembentukan ULD pada khususnya dan layanan pendidikan bagi anak disabilitas pada umumnya,” tandasnya.
Sementara, materi Strategi dalam kegiatan dijelaskan oleh Marike Nawang Palupi, dengan pendekatan workshop.
“Harapannya dapat menghasilkan bahan publikasi untuk advokasi dan sosialisasi pembentukan ULD, berupa risalah kebijakan untuk audiensi, rancangan dan naskah podcast, strategi webinar, dan konten kampanye media sosial,“ urainya.
Peserta kegiatan terdiri dari unsur ULD dan pengawas jenjang SLB, serta perwakilan tim kerja di BPMP DIY.
Kegiatan ini menampilkan narasumber Andayani dari Pusat Layanan Disabilitas UIN Sunan Kalijaga dengan materi Pendidikan Inklusif: Tantangan Implementasi di Indonesia.
Selain itu Aris Widodo dari Unit Layanan Disabilitas Kota Yogyakarta memantik diskusi dengan materi Praktik Baik ULD Pendidikan melalui optimalisasi fungsi Dinas Pendidikan dari ULD Kota Yogyakarta.
Agenda ini menghasilkan beberapa strategi dan rancangan publikasi untuk mendukung sosialisasi dan advokasi ULD, serta peningkatan layanan pendidikan khusus dengan narasi Diversity in Education dan From Struggle to Success : Kisah – Kisah Inspirasi. (***)