KORAN MERAPI – Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (DPD PPGI) DIY gelar tasyakuran memperingati 50 tahun PPGI di Kampung Mataraman, Sewon, Bantul pada Kamis siang (7/10/24). Tasyakuran yang digelar secara santai dan sederhana ini dihadiri sejumlah Pengurus, Dewan Pertimbangan dan Dewan Penasehat.
Roni Sugiarto, SE, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa 50 tahun perjalanan sebuah asosiasi tempat berhimpunnya pengusaha percetakan ini akan selalu dihadapkan tantangan di setiap masa. “Baik tantangan internal maupun eksternal yang besinggungan dengan teknologi percetakan,” jelasnya.
Ditambahkan Latief Baedhowi, Sekretaris DPD, bahwa PPGI di DIY memang baru berusia 22 tahun dimulai kepemimpinan R. Syarif Tholib namun kekompakan selalu terjaga. “Baik saat guyup, rukun dan pada masa-masa sulit maupun pada masa berlimpah proyek percetakan,” katanya.
Nampak keakraban hangat di antara pengurus yang hadir, diantaranya HM. Wirmon Samawi (Kedaulatan Rakyat), Haryawan Emir Nuswantoro (Mahatva Yodha), R. Syarif Tholib (Kota Kembang Putera), Mufti Yahya (Mitra Aksara), Roni Sugiarto (Centra Grafindo), Latief Baedhowi (Gramasurya), Janto (Muccom), Candra Rudi (Liana Sanjaya Abadi), Heru (SPM), Beny (Centro Graphica), Arif Usman, Jito (Perc Candra), Efran (Tiara) dan Arif (Gayam Kreasi).
“Di era online dan digital, percetakan berujud kertas maupun buku tetap dan masih dibutuhkan manusia di berbagai lini kehidupan. Walau tidak kita pungkiri terjadi penyusutan produksi,” imbuh Wirmon Samawi yang juga Ketua Dewan Penasehat DPD PPGI DIY di sela-sela diskusi antar pelaku bisnis grafika. (***)