KORAN MERAPI – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY melalui Komisi Pendidikan dan Bina Generasi Muda menggelar Seminar dan Lokakarya (Semiloka) dengan tema “Penyiapan Lembaga Pendidikan Menghadapi Indonesia Emas 2045 dengan tema “Menyiapkan Manusia yang Berkepribadian dan Berakhlaqul Karimah”, yang dilaksanakan secara luring di Aula Gedung DPD RI DIY, Sabtu (16/11/23).
Acara ini bertujuan untuk menggali dan merumuskan langkah strategis dalam membangun sistem pendidikan yang mampu mencetak generasi muda yang berkualitas, berkarakter, dan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan Indonesia pada tahun 2045, yang diperkirakan akan menjadi puncak kemajuan negara.
Semiloka ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, antara lain, Waka Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY (Dikpora), Suhirman, M.Pd, yang memberikan perspektif kebijakan pendidikan daerah yang berkarakter / berakhlaq di sekolah umum.
Kemudian dosen UIN Sunan Kalijaga Yogya, Prof. Dr. Tasman Hamami, MA, yang membahas tentang prototipe manusia Indonesia di masa depan: fondasi kepribadian (aqidah) yg kuat dan fondasi moral (akhlaq) yg terpuji.
Selanjutnya, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogya, Dr. Mujidin, yang berbicara tentang prototipe manusia holistik, manusia sempurna Indonesia di masa depan
Ada juga dosen Universitas Alma Ata Yogya, Dr. Abdul Mutarom, yang menyampaikan tentang pendidikan karakter di sekolah keagamaan dan pesantren, prototipe santri modern di masa depan
Pasa kesempatan ini, Dr KH Hilmy Muhammad, DPD RI DIY, dalam sambutannya berharap, adanya semiloka ini dapat mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam moral dan etika, guna mencapai visi Indonesia Emas 2045.
“Kita berharap Jogja sebagai kota pendidikan dan kebudayaan serta pariwisata tetap terjaga. Kita berharap ada aturan di DIY setiap pelajar dan mahasiswa yang dari luar DIY mendapat materi belajar dari sekolah dan kampus diawal semester tentang adat dan budaya DIY,” imbuhnya.
Acara ini juga dihadiri pengurus MUI DIY dan kabupaten kota se DIY, Kemenag DIY dan kabupaten kota se DIY, dinas Dikpora DIY dan kabupaten kota se DIY, serta perwakilan guru PAI SD/ SMP/ SMA/ SMK, kepala sekolah, dan pengawas kabupaten kota se- DIY, dan diikuti 100 peserta.
Dr. M Zuhdi Muhdhor dalam sambutannya mewakili ketum MUI DIY menegaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia DIY adalah organisasi kemasyarakatan yang berfungsi sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan pemahaman serta implementasi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan dan pengembangan generasi muda. (**)