KORAN MERAPI – Di tengah pesatnya kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul sosok muda inspiratif dari Yogyakarta yang tengah mencuri perhatian: Fahmi Reza Prasastio, M.Cs., putra dari Haryawan Emir Nuswantoro dan Arie Putri Kurniati, Ketua LPMK Kadipaten Yogyakarta. Reza, sapaan akrabnya, resmi menyandang gelar Magister Computer Science (M.Cs.) spesialis Artificial Intelligence dari Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, setelah diwisuda pada 23 April 2025 di Graha Sabha Pramana UGM. Menariknya, dari seluruh mahasiswa Program Magister Kecerdasan Artifisial (MKA-F MIPA UGM) periode ini, hanya dua orang yang berhasil lulus, dan Reza termasuk di antaranya—bahkan menjadi lulusan tercepat seangkatannya, hanya dalam waktu 1 tahun 7 bulan dengan IPK 3,85
Reza lahir di Yogyakarta pada 4 Desember 1998, warga kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton Yogyakarta ini dan merupakan alumnus SMAN 1 Kasihan, Bantul. Ia menyelesaikan studi S1 di Program Studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta pada Mei 2022 dengan predikat cumlaude dan meraih penghargaan Karya Cendekia UPN “Veteran” Yogyakarta. Ketekunannya dalam bidang teknologi, khususnya AI dan big data, telah membuahkan banyak kontribusi nyata. Di antaranya, ia terlibat dalam pengembangan Aplikasi Big Data Inflasi DIY (2021) dan Big Data Ekonomi DIY (2022) yang bekerja sama dengan Bank Indonesia dan PSEKUIN UPN Veteran Yogyakarta.
Dalam ranah akademik, Reza aktif menulis dan menerbitkan jurnal ilmiah seperti:
“Sentiment Analysis of the Covid-19 Vaccine Using the Naïve Bayes Algorithm and Levenshtein Distance Word Correction”
“Sentiment Analysis of Electric Vehicle Incentive Using CNN-LSTM and SVM Models”
“Multi Domain Sentiment Analysis on Ibu Kota Nusantara (IKN) Tweets Using CNN-LSTM”.
Tidak hanya unggul secara akademis, Reza juga menjadi narasumber dalam berbagai webinar bertema AI, termasuk yang diselenggarakan oleh Pramulatih dan BEM FK-KMK UGM.
Puncak prestasinya baru-baru ini diraih ketika ia menyabet Juara 2 Pemuda Pelopor Kota Yogyakarta 2025 bidang Inovasi Teknologi, berkat inovasinya dalam mengembangkan sistem Klasifikasi Visual Rempah Asli Indonesia berbasis AI. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengenali hingga 30 jenis rempah secara otomatis hanya melalui foto, memberikan kontribusi signifikan terhadap digitalisasi pengetahuan rempah dan pelestarian kekayaan hayati Indonesia.
Tak hanya berhenti pada dunia akademik, Reza juga seorang wirausaha muda. Ia mendirikan dan menjalankan perusahaan teknologi bernama CV. Gema Karsa Muda. Dalam waktu dekat, ia dijadwalkan tampil sebagai pembicara pembuka dalam Seminar Peran AI dalam Pengembangan UMKM yang digelar oleh DPC HIPPI Kota Yogyakarta pada event Jogja Printing Expo 2025 di JEC, 22 Mei mendatang.
“Saya ingin menjadi bagian dari generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu menciptakan solusi nyata untuk berbagai permasalahan bangsa melalui riset, inovasi, dan kolaborasi,” ujar Reza.
Dengan semangat juang, visi yang kuat, dan rekam jejak yang solid, Fahmi Reza Prasastio adalah representasi pemuda masa depan—yang menjadikan teknologi sebagai alat perubahan, bukan sekadar pencapaian pribadi. Sosoknya adalah bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing, berinovasi, dan menginspirasi. (Ags)