KORAN MERAPI – Pengurus sekaligus panitia Pengajian Ahad Pagi di Padukuhan Tangkilan Sidoarum Godean Sleman mempunyai program memberikan bingkisan Lebaran kepada sebagian peserta pengajian yang kurang mampu/dhuafa serta janda.
Program tersebut dilaksanakan setiap tahun sekali, yakni setiap mendekati Idul Fitri. Pada tahun ini dilaksanakan di komplek Mushola Al Hidayah Tangkilan, Ahad (7/4/2024) lalu.
Selain itu 20 pengurus Pengajian Ahad Pagi di Tangkilan juga menerima bingkisan Lebaran yang berasal dari Lazismu Pusat. Sedangkan yang dibagikan untuk warga berasal dari para donatur di Tangkilan.
Menurut Ketua Pengajian Ahad Pagi di Tangkilan, Budi Nugroho SIP, kegiatan pengajian tersebut digelar dua pekan sekali. Tempatnya berpindah-pindah, sebab di Tangkilan ada dua masjid dan tiga mushola.
“Awalnya, pengajian rutin ini dilaksanakan setiap Rabu Malam di Masjid Izzatul Ulya pada 2018 dan waktu itu Izzatul Ulya masih mushola. Dalam perjalanannya diganti setiap Ahad pagi, dua pekan sekali,” ungkap Budi.
Dijelaskan pula, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana mempererat tali silaturahmi/ukhuwah Islamiyah warga setempat termasuk takmir masjid/mushola yang ada di Tangkilan.
Tak kalah penting, bagian dari menuntut ilmu agama Islam/menambah wawasan dan pengetahuan berbagai bidang. Apalagi pembicara pengajian (ustadz/ustadzah)-nya, antara lain menguasai bidang ilmu agama, sosial, ekonomi, budaya, psikologi, kesehatan hingga politik.
“Pembicara pengajian biasa bergantian, baik ada yang asalnya dari kabupaten maupun kota yang ada di DIY. Ada guru, dosen, pegawai swasta dan profesi lain yang sudah biasa memberikan pengajian,” urai Budi.
Selain pengajian, sebutnya, kegiatan yang biasa dilaksanakan secara berkala, yakni rihlah/studi banding. Kegiatan tersebut, misalnya pernah dilaksanakan di Masjid Jogokariyan.
Pernah pula ke Waduk Gajah Mungkur, Rawa Pening serta berkunjung ke percetakan Alquran di Ungaran Semarang. Sedangkan studi banding yang disiapkan, yakni ke Masjid Al Falaah Sragen.
Masih menurutnya, suatu hal banyak disyukuri beberapa majelis taklim/kelompok pengajian di Tangkilan bisa tetap eksis dan rutin menjalankan program kerjanya sampai saat ini.
Sebagai contoh, ada kelompok hadrah Humaira (perempuan) dan Ssolarenta (remaja putra/ bapak-bapak). Selain itu juga ada pengajian Jumat Malam Sabtu, Jumat Pagi usai Subuh dan sarapan dan pengajian Malam Jumat, bapak-bapak muda.
“Waktu ada panemdi Covid-19, kami banyak juga mendapat bantuan dari Lazismu Pusat, seperti pengadaan sound system, APD hingga penyemprot disinfektan,” kenang Budi. (Yan)