KORAN MERAPI – Tujuh pemuda di Kulonprogo menerima penghargaan dari Pj Bupati Kulonprogo dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Kamis (2/5/2024). Ketujuh pemuda ini dinilai mampu menjadi pelopor di berbagai bidang.
Tujuh pemuda pelopor yang mendapatkan penghargaan dari Pj Bupati yakni Triana Nur Soimah di bidang pendidikan, Ponang Merdugandang di bidang seni budaya, Tegar Cahya Putra di bidang pengelolaan SDA, lingkungan dan pariwisata serta Muhammad Dwi Prasetya di bidang pangan. Kemudian, ada Juli Arna Tri Sundari di Bidang Inovasi Teknologi, Miya Farhanan Toha di bidang pendidikan dan Setia Pambudi di bidang pengelolaan SDA, lingkungan dan pariwisata.
“Penghargaan yang diberikan diharap bisa menjadi motivasi pemuda lainnya untuk terus berkarya demi kemajuan Kulon Progo,” kata Pj Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Penghargaan tersebut diserahkan usai upacara peringatan Hardiknas 2024 Kulonprogo yang digelar di Alun-alun Wates. Peringatan Hardiknas 2024 mengusung tema Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar. Saat membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim, Made menyampaikan, Program Merdeka Belajar yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir sudah memberi wajah baru bagi pendidikan Indonesia. Program ini harapannya dapat terus dilanjutkan.
“Merdeka Belajar diharapkan dapat menjadi bagian dari sistem pendidikan kita ke depan, namun tetap beradaptasi dengan kondisi masing-masing. Hal positif dan negatif dari program ini harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah,” katanya
Made melanjutkan, pendidikan tidak terbatas dari pendidikan formal namun yang non formal juga sangat membantu perkembangan daerah. Terutama dalam melahirkan generasi-generasi muda yang bertanggungjawab.
Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi mengatakan, peringatan Hardiknas merupakan momentum kebangkitan dari Pandemi Covid-19. Namun melalui pandemi, masyarakat juga belajar bahwa pendidikan secara daring mampu meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
“Tentu ini merupakan sebuah momentum kebangkitan setelah beberapa tahun Pandemi, dan kegiatan belajar mengajarnya menggunakan daring. Tapi ini juga pembelajaran juga bagi kami, ternyata pendidikan tidak harus secara luring tapi ternyata daring juga bisa,” katanya. (Unt)