KORAN MERAPI – Program Anugerah Dosen sebagai Academic Leader Tahun 2024 diadakan oleh LLDIKTI Wilayah V pada Rabu-Kamis (15-16/24) di Hotel Grand Mercure Yogyakarta.
Penghargaan ini diberikan kepada dosen yang memiliki rekam jejak yang membanggakan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan karya inovatifnya diimplementasikan yang bermanfaat di masyarakat.
Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, M.P., guru besar Ilmu Pangan UMB Yogyakarta, meraih prestasi gemilang dengan memenangkan penghargaan sebagai “Peserta Terbaik Peringkat I” dalam Program Anugerah Academic Leader di bidang Pertanian tingkat LLDikti Wilayah V Tahun 2024.
Universitas Mercu Buana Yogyakarta merasa bangga karena Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP guru besar pertama di UMBY yang berhasil meraih anugerah Academic Leader.
Keberhasilannya meraih Terbaik 1 dalam bidang pertanian, hal ini didukung produk hilirisasi penelitian berupa suplemen kunir putih yang sudah dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, karena dapat meningkatkan daya imun bagi yang sudah mengkonsumsinya.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya dapat menjadi dosen berprestasi dan membawa nama UMB Yogyakarta menuju nasional. Semoga kedepannya dapat selalu menginspirasi dosen muda dan mahasiswa serta semoga bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Prof. Dwiyati.
Prof. Dwiyati mengatakan bahwa hasil penelitian yang berupa laporan kurang bermanfaat sehingga berinisiatif untuk mengembangkan menjadi produk agar bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Penelitian yang telah dilakukan mengenai empon-empon dimulai pada tahun 2002 sampai saat ini. Pada tahun 2004, hilirisasi produk penelitian empon-empon menjadi bubuk instan direspon positif oleh masyarakat,” imbuhnya.
“Bubuk instan yang diproduksi mengandung gula dan siap seduh dengan beberapa jenis empon-empon, meliputi kunyit putih, temulawak, kunyit kuning, kencur, jahe dan jahe merah,” jelas Prof. Dwiyati.
Selanjutnya, banyak konsumen memesan produk bubuk tanpa gula, karena ada penyakit diabetes. Penelitian lebih lanjut mengenai empon-empon dapat meningkatkan daya imun, oleh karena itu maka dikembangkan produk suplemen berupa bubuk tanpa gula yang meliputi kunyit putih, dan berkembang bertambah temulawak, kunyit hitam, dan kunyit kuning.
Ia menambahkan, bahwa produk bubuk instan dan produk suplemen empon-empon semuanya sudah mempunyai sertifikat P-IRT dan halal. “Produk tersebut bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk membantu meningkatkan daya imun. Produk suplemen empon-empon berupa kunyit putih jenis mangga sudah dipasarkan di masyarakat,” jelas Bu Prof, panggilan sehari-harinya.
“Produk hilirisasi penelitian empon-empon berkembang dan bertambah ke produk makanan fungsional seperti stik, cookies dan bolu empon-empon melalui dukungan dana Matching Fund 2022 yang bekerja sama dengan UMKM Amelia Bakery dan Cookies,” imbuhnya.
Kemudian, di tahun 2019 industri rumah tangga ini berkembang menjadi CV Windra Mekar. Produksi suplemen dari empon-empon dapat membuka lapangan kerja karena memberdayakan masyarakat sebanyak 153 orang, terdistribusi pada tahap pemanenan, pengupasan, pengolahan, pengemasan dan pengepakan,”ujarnya.
Saat sekarang ini, masyarakat petani banyak yang terlibat dalam budidaya empon-empon sebagai penyediaan bahan dasar (kira-kira 200 orang petani) dan 3113 orang laskar kunir putih membantu memberikan informasi manfaat kunir putih dan memasarkan produk.
Bahan dasar berupa empon-empon segar mencapai 10 ton atau lebih per bulan dengan kerjasama dari petani sekitar, baik individu maupun kelompok tani. Pemasaran produk dilakukan secara gethok tular (dari mulut ke mulut) dan dibantu oleh laskar kunir putih.
Laskar kunir putih adalah orang yang membantu menginfo manfaat kunir putih baik dengan menaikkan harga maupun ikhlas membantu tanpa menaikkan harga.
Sejak pandemi covid 19, pemasaran berkembang melalui media sosial (medsos), seperti WhatsApp, YouTube, Email, Instagram dan TikTok serta market place (seperti : Shopee dan Tokopedia).
Hasil keuntungan penjualan suplemen empon-empon sebagian digunakan untuk memberi beasiswa S1 Teknologi Hasil Pertanian (THP) maupun S2 Magister Ilmu Pangan (MIP) Universitas Mercu Buana Yogyakarta melalui Program Windra Mekar Scholarship.
“Produk hilirisasi penelitian empon-empon ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik melalui pemberdayaan masyarakat, produknya membantu kesehatan maupun melalui dukungan pendidikan dengan program beasiswa. Semoga masyarakat sekitar industri sejahtera dan masyarakat umum sehat dengan konsumsi produk hilirisasi empon-empon, jika informasi kurang jelas bisa menghubungi di HP saya di 081328776036,” pungkas Prof. Dwiyati. (***)