KORAN MERAPI – Wisata pelajar dari luar daerah Yogyakarta memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Yogyakarta. Menurut DR. (CAN) Ariyanto, SE.MMPar, yang juga akademisi pariwisata mengatakan bahwa ada beberapa kontribusi utama yang diperoleh seperti, peningkatan pendapatan, promosi UMKM, pemberdayaan ekonomi lokal, dan dampak sosial budaya. Hal ini sebagai awal materi yang disampaikan Ariyanto di FGD Tourism Transportation Risk Management di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta, Jumat siang (31/4/24).
“Peningkatan pendapatan kontribusinya dari pelajar luar Yogyakarta merupakan pasar potensial bagi UMKM, terutama untuk produk-produk seperti kuliner, souvenir, dan jasa transportasi. Meningkatnya jumlah wisatawan pelajar luar Jogja akan meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa UMKM, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Hal ini dapat membantu UMKM untuk berkembang dan menciptakan lapangan pekerjaan baru,” jelas Ariyanto, yang juga maju sebagai Bakal Calon Wakil Walikota Yogyakarta.
Kontribusi lainnya kata Ariyanto adalah promosi UMKM. Pelajar luar daerah Yogya, dapat menjadi media promosi yang efektif bagi UMKM melalui media sosial dan cerita mereka kepada keluarga dan teman.
“Wisata edukasi dan kunjungan ke UMKM dapat meningkatkan kesadaran pelajar tentang produk dan layanan UMKM lokal. UMKM dapat berkolaborasi dengan sekolah dan lembaga pendidikan di luar Yogya, untuk mengadakan program-program yang menarik bagi pelajar,” ungkapnya.
Selanjutnya adalah pemberdayaan ekonomi lokal. Wisata pelajar luar daerah, mendorong penggunaan produk dan layanan lokal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“UMKM dapat memanfaatkan peluang ini, untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka agar lebih kompetitif. Pemerintah dapat berperan dalam mendukung UMKM, dengan memberikan pelatihan, pendanaan, dan akses pasar,” imbuh Ariyanto.
Kontribusi lainnya adalah dampak sosial dan budaya, wisata pelajar luar daerah dapat membantu melestarikan budaya dan tradisi Yogyakarta, melalui kunjungan ke situs-situs budaya dan interaksi dengan masyarakat lokal.
“Wisata edukasi dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi pelajar, dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang budaya dan sejarah Yogyakarta. Meningkatkan rasa cinta tanah air dan mempererat persatuan bangsa,” kata Ariyanto.
Ariyanto menyebutkan beberapa contoh pelajar luar daerah kota Yogyakarta memberikan kontribusi, disaat mereka berkunjung. Seperti, membeli oleh-oleh dan souvenir dari UMKM lokal, menggunakan jasa transportasi lokal seperti becak dan angkot, makan di warung makan dan restoran lokal, mengikuti wisata edukasi dan pelatihan di UMKM lokal, dan mempromosikan UMKM lokal di media sosial dan kepada keluarga dan teman.
Disamping adanya kontribusi tersebut, ia menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi.
“Tantangannya yaitu kurangnya informasi. Pelajar luar daerah mungkin tidak memiliki cukup informasi tentang UMKM lokal. Aksesibilitas, beberapa UMKM mungkin sulit diakses oleh pelajar luar daerah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Fasilitas, beberapa UMKM mungkin tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menampung wisatawan pelajar,” papar Ariyanto yang juga pelaku Pariwisata Yogya itu.
Sedangkan solusinya adalah pemerintah dan pelaku industri pariwisata dapat bekerja sama untuk menyediakan informasi yang lebih mudah diakses tentang UMKM lokal kepada pelajar luar daerah.
Meningkatkan aksesibilitas UMKM lokal, dengan menyediakan transportasi publik yang lebih mudah dan terjangkau. Membantu UMKM lokal untuk meningkatkan fasilitas dan layanan mereka agar lebih ramah wisatawan pelajar.
“Wisata pelajar luar Yogyakarta memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi positif bagi UMKM di Yogyakarta. Dengan kerjasama dari berbagai pihak, kontribusi ini dapat dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ariyanto.
Pada Forum Grup Discussion (FGD) tersebut bertindak sebagai moderator, Dr. Sarbini, M.Phil dan Dr. Ronny Sugiantoro, MM. CHE. Sedangkan para narasumber yaitu, Ketua STIPRAM, Dr. Suhendroyono, SH.MM., Manajemen Resiko Transportasi dibawakan oleh Prof. Dr. Ir. Sugiarto, M.Sc., pembahasan tentang Kinerja Pelayanan Transportasi, dibawakan oleh Prof. Dr. Jr. Sonny Heru Priyanto, MM., Strategi Persaingan Bisnis dan Transportasi dibawakan oleh Prof. Tonny Hendratono, SS.MM.CHE.
Hadir juga narasumber dari Pemerintah seperti, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST.MT., membahas tentang regulasi transportasi pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Dr. Didik Wardaya, SE.M.Pd., membahas tentang konsep pariwisata pelajar, dan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, SH.M.Ed., sebagai pemateri kekuatan segmen pasar wisata pelajar dan dampak PAD.
Ir. V. Hantoro, GG Transport hadir membahas besaran pasar wisata pelajar dan keberanian bersaing. Arief Neo Hotel Malioboro membahas kekuatan pasar domestik/ wisatawan nusantara. Sedangkan pembahasan kontribusi pelajar terhadap UMKM dibahas oleh DR. (Can) Ariyanto, SE.MMPar. FGD tersebut didukung oleh Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DPD DIY. (***)