KORAN MERAPI – Reuni 35 tahun alumni SMA 8 Yogyakarta angkatan ’89 diadakan dalam suasana penuh nostalgia dan kekeluargaan, dengan kegiatan menelusuri kampung wisata Jagalan, Kotagede.
Reuni ini dimulai di rumah Yuliana Rahmawati di Gedongan, Purbayan, Kotagede, di mana sekitar 70 alumni disambut dengan bubur gudeg krecek khas Yogyakarta untuk sarapan.
Dari sana, rombongan berjalan kaki menuju Masjid Besar Mataram Kotagede, sebuah situs bersejarah yang memukau peserta dengan kisah-kisahnya.
Kepala Kundha Kebudayaan Kabupaten Bantul, Yanatun Yunadiana, SSi, MSi, membagikan sejarah masjid tersebut, memberikan wawasan tentang kekayaan budaya Kotagede.
Selanjutnya, para alumni menyusuri gang-gang kecil di kampung Jagalan, menikmati suasana klasik yang penuh warna dan cerita masa lalu. Perjalanan berlanjut ke Rumah Art & Heritage Pesik, milik Rudi Pesik, yang menyimpan koleksi benda antik dan atmosfer nostalgia.
Reuni ini tak hanya menjadi momen bertemu kembali, tetapi juga kesempatan edukasi sejarah.
Melalui napak tilas ini, para alumni mengenang masa SMA sekaligus mengapresiasi warisan budaya di Kotagede. “Reuni ini mengingatkan kita akan pentingnya sejarah Yogyakarta. Selain nostalgia masa SMA, kami juga merasa lebih dekat dengan budaya dan sejarah daerah ini.”
Setelah sesi foto, mereka melanjutkan ke rumah peninggalan keluarga Kotagede Atmosudigdo, leluhur Menteri Agama pertama Prof. Dr. HM Rosyidi, dan ke omah joglo UGM serta Balai Desa Kalurahan Jagalan.
Perjalanan tersebut mempererat persaudaraan antaralumni. Acara berlanjut dengan permainan, nostalgia, dan makan siang di Sekar Kedaton Resto sebagai waktu istirahat setelah berkeliling.
Prof. Dr. Drh Aris Hariyanto, perwakilan alumni, berharap agar persahabatan mereka tetap awet. “Semoga kita semua diberi umur panjang dan keberkahan, sehingga dapat terus menjaga persaudaraan ini,” ujarnya penuh haru.
Setelah makan siang, rombongan singgah di Living Museum Kotagede, yang menjaga dengan baik warisan kehidupan masa lalu. Kenangan yang tercipta berlanjut hingga malam dengan acara penutup di Bakmi Jowo Watusaman, Ringroad Selatan. Di sini, para alumni merangkai kembali cerita lama sambil mengenal lebih dalam sejarah Kotagede yang abadi. (***)