KORAN MERAPI – Embung Potorono disebut juga Wanadesa dan Telagadesa Potorono, merupakan salah satu destinasi wisata alam telaga buatan di Salakan Banguntapan Kabupaten Bantul.
Tahun 2017 mulai dibangun, embung ini hadir sebagai destinasi wisata warga lokal Bantul dan sekitarnya. Awalnya hanya berfungsi sebagai cadangan pengairan, kini Embung Potorono banyak didatangi wisatawan karena daya tarik alamnya.
Mulai dari pemandangan alam, outbond, hingga berbagai wisata air bisa di lakukan bersama keluarga tercinta. Jika berencana untuk menikmati liburan di Embung Potorono, pasti tidak akan kecewa.
Lokasi Embung Potorono terletak di Salakan, Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya embung ini cukup dekat dari pusat Kota Yogyakarta, lebih kurang hanya berjarak 9 kilometer saja.
Akses dan rute menuju Embung Potorono tidak sulit. Bahkan jalannya pun tidak terjal karena semua telah teraspal dan dapat dilewati kendaraan besar.
Untuk menuju ke embung Potorono, Pelancong dapat menggunakan kendaraan pribadi, rental kendaraan, atau menggunakan transportasi umum, dari pusat kota Yogyakarta, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu yang relatif singkat.
Berikut rute yang bisa ditempuh, dari pusat Kota Yogyakarta, lalu ambil arah utara di Jalan Mataram menuju Gang Sutedjo, kemudian menuju Jalan Tegal Panggung dan menyusuri jalan hingga sampai di Jalan Sultan Agung.
Kemudian meneruskan perjalanan dengan mengambil arah kiri ke Jalan Sultan Agung dan mengikuti jalan hingga sampai Jalan Menteri Supeno atau Jalan Perintis Kemerdekaan di Pandeyan.
Ikuti jalan lurus hingga menemui Jalan Karanglo lalu ambil arah menuju Jalan Ngipik Banguntapan. Ikuti arah jalan hingga kamu sampai di Salakan dan sampailah kamu di Embung Potorono.
Embung Potorono buka setiap hari, mulai dari 05.30 pagi hingga 06.00 sore. Untuk merawat lingkungan sekitar telaga, pengelola embung menetapkan tiket masuk gratis, hanya membayar parkir motor atau mobil.
Wisatawan juga bisa mencoba berbagai wahana di sekitar embung, seperti menyusuri telaga dengan perahu kano, perahu naga, atau memberi makan ikan di telaga. Pakan ikan mulai dari Rp 2.000,-, sewa perahu kano mulai dari Rp15.000,- selama 15 menit, menaiki perahu naga mulai dari Rp 20.000,-, menyusuri telaga dengan perahu mulai dari Rp 10.000,- untuk orang Dewasa dan Rp. 5.000,- untuk anak-anak.
Sutardi, SHI, MEK selaku Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Potorono menjelaskan bahwa Embung Potorono memiliki daya tariknya tersendiri yang membuat wisatawan kangen akan lokasi ini.
“Pemandangan alam dan luas embung yang membentang, menjadikannya destinasi ideal untuk rekreasi keluarga. Embung ini berbentuk lonjong dan membentuk aliran sungai cukup panjang, dengan luasnya sekitar 4.800 meter persegi. Cocok untuk olahraga jalan santai juga,” jelas Sutardi kepada koranmerapi.id di salah satu Gazebo Embung Potorono, Minggu (4/8/24) pagi.
Ia menambahkan, dengan luas lahan sebesar 30.000 meter persegi, ada banyak kegiatan seru yang bisa dilakukan para pengunjung bersama-sama dengan keluarga.
Pengunjung dapat menikmati panorama dan udara yang sejuk, apalagi saat berkunjung di pagi hari, bisa berolahraga, berjalan-jalan di sekitar telaga, mengajak si kecil memberi makan ikan di telaga, hingga menyusuri telaga dengan perahu yang disewakan.
Embung ini cukup luas dan memiliki banyak gazebo, pengunjung juga bisa berpiknik dengan keluarga. Jika terlalu repot untuk membawa bekal, tidak perlu khawatir, terdapat banyak jajanan lokal yang ditawarkan oleh warung lokal warga. Pengunjung bisa berwisata sambil mendukung usaha UMKM.
Fasilitas dan wahana di Embung Potorono tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang nyaman untuk di eksplor, area bermain dolanan bocah yakni egrang, permainan tradisional.
Juga ada area bermain anak dan ada ratusan burung merpati, kolam renang anak-anak dengan air alami atau mata air Umbul Potorono, area outbond untuk game, berkemah, atau menjelajah alam dengan si kecil. Lahan parkir yang luas, rumah makan, gazebo, mushola, toilet umum, pendopo dan panggung kesenian serta pusat informasi.
Bagi para pengunjung yang ingin menikmati kuliner khas Yogyakarta, sejumlah warung dan restoran lokal dapat ditemukan di sekitar embung Potorono. Makanan lezat dan autentik dapat menjadi pelengkap sempurna untuk pengalaman liburan dan bisa dinikmati bersama keluarga.
Destinasi wisata dekat Embung Potorono
Selesai menikmati keindahan alam di Embung Potorono, kamu juga dapat menjelajahi dan menikmati wisata-wisata menarik di sekitar Embung Potorono.
Berikut bisa jadi pilihan wisata menarik yang dapat menjadi pelengkap sempurna untuk liburan, diantaranya yaitu Taman Dinosaurus Potorono, lokasinya di Salakan, Potorono, Banguntapan, Bantul atau tepatnya di sebelah selatan Embung Potorono. Jam buka: 08.00 pagi – 09.00 malam. Harga tiket masuk Taman Dinosaurus Potorono: Rp10.000,- – Rp. 15.000,- bisa untuk anak-anak dan orang dewasa.
Di tempat ini terdapat beragam spot foto, dan wahana bermain anak dan keluarga, antara lain becak air, kano, kereta mini, hingga memberi makan ikan dan burung. Harga wahana berkisar Rp 10.000-Rp 25.000,-an saja. Dijamin terjangkau!
Jika sikecil ingin berenang, bisa masuk area Umbul Potorono dengan air yang jernih dari mata air. Biaya sangat terjangkau Rp. 8.000,- setiap pengunjung.
Jika lapar dan haus, jangan khawatir karena jajaran UMKM banyak menjajakan produk kulinernya dengan harga murah. Saat weekend tiba, cocok sekali mengajak keluarga liburan ke Wisata dan Telaga Desa Potorono untuk menikmati suasananya yang masih asri dan wahananya yang seru dan menarik.
Untuk masuk ke sini tidak dikenakan biaya, hanya membayar parkir. Wisata Telaga Desa Potorono buka hingga 24 jam. Namun waktu terbaik adalah pagi dan sore hari, karena akan terasa lebih teduh dan sejuk. (Ags)