KORAN MERAPI – Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang mudah menular di negara-negara berkembang dengan iklim tropis seperti Indonesia. Upaya mencegah penyakit menular bisa dilakukan dengan minum empon-empon lokal seperti temulawak.
Temulawak yang dikenal dengan nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza Roxb. merupakan tanaman lokal Indonesia sebagai pilihan yang menjanjikan untuk mencegah masalah kesehatan yang berkaitan dengan fungsi hati.
Temulawak telah dikenal mengandung senyawa bioaktif seperti kurkumin yang mempunyai sifat hepatoprotektif (kemampuan untuk melindungi hati dari kerusakan). Temulawak juga memiliki efek antiinflamasi yang kuat, hal ini sangat penting dalam mengurangi peradangan kronis pada hati, yang merupakan masalah utama pada pasien hepatitis.
Aktivitas antioksidan temulawak membantu menangkal radikal bebas, mengurangi stres oksidatif, dan mendukung kesehatan hati. Temulawak juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, termasuk virus hepatitis. Manfaat temulawak juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, membantu menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi serta memiliki sifat analgesik yang membantu mengurangi rasa nyeri.
Temulawak juga memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan infeksi bakteri dan jamur, serta mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi hepatitis.
Hasil penelitian temulawak menunjukkan bahwa perlakuan blanching bertekanan selama 5 menit yang diikuti dengan pengeringan matahari, menghasilkan temulawak dengan aktivitas antioksidan tertinggi.
Selain itu, pengujian dengan preparasi menggunakan berbagai pelarut seperti metanol 80%, etanol 80%, dan aseton 80% menunjukkan bahwa ekstrak temulawak hasil blanching dengan pengeringan cabinet dryer, sinar matahari, dan freeze drying memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Penelitian tentang temulawak untuk pengembangan ilmu pengetahuan menunjukkan temulawak hasil blanching bertekanan mempunyai sifat hepatoprotektif. Hal ini juga meningkatkan nilai ekonomi temulawak sebagai komoditas pertanian yang berkhasiat.
Produk olahan temulawak yang tersedia di pasaran dan dapat dikonsumsi tersedia dalam berbagai bentuk. Sari temulawak adalah minuman tradisional yang dibuat dari ekstrak kasar (perasan) temulawak yang dijual dalam bentuk cair siap minum atau serbuk instan yang bisa dilarutkan dalam air.
Ekstrak temulawak dijual dalam bentuk bubuk instan sebagai minuman yang diseduh. Kapsul temulawak dikonsumsi sehari-hari sebagai suplemen kesehatan. Bubuk temulawak bisa ditambahkan ke berbagai makanan dan minuman seperti smoothie, jus, atau sup, biasanya dibuat dari temulawak kering yang dihaluskan.
Minyak atsiri temulawak diekstraksi dari rimpang temulawak dan digunakan dalam aromaterapi atau sebagai bahan campuran produk kosmetik dan perawatan kulit karena mempunyai sifat antiinflamasi dan antiseptik.
Dalam industri kecantikan, temulawak digunakan sebagai bahan utama dalam masker wajah karena manfaatnya yang baik untuk kulit, seperti mengurangi peradangan dan memperbaiki tekstur kulit. Beberapa produsen pangan telah menciptakan permen atau gula-gula yang mengandung ekstrak temulawak untuk anak-anak atau orang dewasa.
Hal ini merupakan salah satu cara yang lebih disukai, jadi bukan merupakan jamu temulawak yang pahit. Temulawak juga diolah menjadi sabun, lotion, dan krim yang membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah masalah kulit seperti jerawat dan iritasi. Saat ini juga banyak minuman fungsional lain seperti jus dan minuman energi yang mengandung temulawak dan dikombinasikan dengan bahan alami lainnya untuk meningkatkan manfaat kesehatan.
Dengan demikian, temulawak tidak hanya sebagai bagian dari warisan budaya, tetapi juga sebagai potensi pencegahan hepatitis. Dengan pengembangan produk yang inovatif, temulawak tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi yang signifikan bagi petani dan produsen empon-empon di Indonesia. Informasi lebih jelas bisa menghubungi Dwiyati Pujimulyani di HP 081328776036. (***)