KORAN MERAPI – Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta atau Lapas Pakem menggelar kegiatan pembukaan Program Rehabilitasi Sosial tahun 2024, bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pengguna dan korban penyalahgunaan narkotika.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Lapas Narkotika Yogyakarta, Selasa (27/2/2024). Hadir pada acara itu Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, Kepala BNNP DIY, Kepala BNNK Sleman dan Ketua Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) DIY.
“Lapas narkotika sebagai salah satu Lapas yang menjadi piloting penyelenggaraan rehabilitasi sosial dan medis bagi warga binaan di Indonesia. Saya percaya Lapas Narkotika dapat menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik,” beber Agung dalam sambutannya.
Dijelaskan, program rehabilitasi sosial ini bekerjasama dengan IKAI DIY dalam memberikan dukungan terbaik bagi narapidana dalam memperoleh kesempatan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
Proses pelaksanaan program rehabilitasi sosial dimulai dengan melakukan skrining terhadap 246 WBP. Dari hasil skrining tersebut, ditemukan 210 WBP yang memenuhi syarat untuk dilakukan asesmen dan tes urine.
“Setelah melalui proses asesmen dan tes urine, teridentifikasi 150 WBP yang akan mengikuti program rehabilitasi sosial yang akan dilaksanakan dari 4 Maret 2024 hingga 4 September 2024,” jelasnya.
Nantinya, para narapidana ini akan ditempatkan di paviliun Dahlia, tempat di mana mereka akan menerima serangkaian materi rehabilitasi sosial yang komprehensif.
“Materi yang diberikan meliputi konseling individu, kelompok, aquatic group, seminar, psikoedukasi, dan terapi kelompok. Di akhir program rehabilitasi, akan dilakukan evaluasi terhadap kemajuan yang dicapai,” tandasnya.
Sementara itu Kalapas Pakem Porman Siregar menambahkan, bagi warga binaan yang berhasil lulus, akan diberikan sertifikat yang mencerminkan pencapaian mereka serta apresiasi atas upaya keras mereka selama menjalani program rehabilitasi.
Menurutnya, program rehabilitasi sosial tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi para peserta serta masyarakat secara luas.
“Lapas Narkotika Yogyakarta berkomitmen untuk terus memberikan upaya dalam membantu narapidana pulih dari ketergantungan narkotika,” pungkasnya. (Shn)