KORAN MERAPI – Satreskrim Polresta Yogya hingga saat ini masih mencari keberadaan H, warga Bandung, Jawa Barat, penghuni kamar kos lokasi penemuan mayat seorang mahasiswi, FD (23) warga Sleman di kawasan Kotabaru Yogya. Polisi sebelumnya memastikan jika FD tewas dengan cara dibunuh pelaku.
Sebelumnya, FD ditemukan meninggal dengan kondisi membusuk di sebuah kamar kos di Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman pada pekan lalu. Saat ditemukan kondisi korban sudah membusuk dan ditemukan luka-luka belas tusukan senjata tajam.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP MP Probo Satrio saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini polisia masih mencari keberadaan H. Setelah itu, polisi baru mengetahui peristiwa yang sebenarnya terjadi.
“H ini merupakan penghuni kos yang hingga saat ini tidak menampakkan diri dan kita masih mencari tentang keberadaannya,” kata Probo Kamis (29/2/2024).
Guna mempermudah dalam pencarian, polisi sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga, namun dari pihak keluarga juga tidak mengetahui keberadaannya. “Sementara komunikasi dengan keluarga juga tidak ada,” tambahnya.
Probo menambahkan, selain itu, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan teman-teman terdekat dari H. Saat ditanya kepada teman-temannya itu, hasilnya tidak ada yang diajak komunikasi. “Mohon doakan saja, semoga H segera cepat ketemu,” tandasnya.
Sementara itu adik korban Kholud Alfrizal (18) menuturkan, keluarga seolah-olah melihat arwah korban pulang kembali ke rumahnya usai acara 7 hari kematian korban. Menurutnya, kakaknya pulang pada Rabu (28/2) pagi kemarin.
Ia juga seolah-olah bermimpi melihat sosok kakaknya pulang ke rumah dengan pakaian serba putih. Kakaknya pulang untuk berpamitan dengan dirinya.
“Itu malam 7 hari sudah selesai. Meski ditemukan hari Sabtu (24/2) lalu, tapi kami anggap kakak meninggal tanggal 21 saat dia hilang,” katanya Kamis (29/2).
Dijelaskan, sebelum kejadian terbunuh kakaknya, pihak keluarga tidak merasakan firasat apa-apa. Namun, firasat itu justru timbul darinya tentang kepergian kakak sulungnya itu.
Ia mengaku mendapat 2 kali firasat tentang kondisi yang dialami oleh kakaknya tersebut. Sebelum kakaknya pergi dari rumah, dia mimpi mendapat pesan melalui nomor WA yang menanyakan kabar kakaknya.
Namun saat itu, Kholid tidak menanggapinya karena menganggapnya hanya mimpi. Tapi mimpi itu menjadi kenyataan karena dia ternyata menerima pesan WA saat berada di bengkel tempatnya PKL.
Hal ini seperti petunjuk jika kakaknya bakal hilang seperti yang terjadi saat ini. Selanjutnya, 2 malam berikutnya, Kholud kembali mimpi di mana saat itu dia berkumpul dengan bapak, ibu dan neneknya.
Namun waktu itu kakaknya tidak ada, padahal biasanya ikut berkumpul dengan keluarga besarnya tersebut.
Kabar terakhir polisi mengungkapkan jika H terduga pelaku pernah pulang sebentar ke Bandung usai kakaknya ditemukan meninggal. Namun H pergi lagi setelah pamitan ke ibunya akan kembali ke Yogya.
“Informasi itu dari polisi. Tapi untuk kelanjutannya seperti apa belum tahu,” tandasnya.
Terkait hubungan H dengan korban, Kholud dan keluarga mengaku belum mengetahui karena korban tak pernah bercerita dan belum pernah ketemu. “Terkait pacar, saya tidak tahu karena belum pernah cerita,” pungkasnya. (Shn)