KORAN MERAPI – Satu lagi kedai kuliner yang menyuguhkan bakmi Jawa di Yogya. Namanya kuliner Selera Sang Raja. Lokasinya di Jalan Damai Ngaglik Sleman.
Kuliner Selera Sang Raja dijalankan Eko Prayitno sekitar sebulan lalu. Eko mengaku punya obsesi dengan bakmi khas Yogya.
Bukan hanya bakmi Yogya biasa, bakmi Selera Sang Raja punya cita rasa layaknya selera raja.
“Bakmi dan semua menu kami dimasak oleh chef hotel berpengalaman. Cita rasanya harus seperti yang diinginkan raja. Pelanggan adalah raja, sehingga harus dilayani seperti raja,” kata Dirut PT Pesona Cipta tersebut di kedainya, Sabtu (27/1/2024).
Seperti halnya keluarga bakmi, Selera Sang Raja menyediakan bamki goreng, godog serta nasi goreng. Dimasak dengan bara arang, chef memasak dengan kaldu khusus yang jadi ciri khas Selera Sang Raja.
Bakmi dan nasi goreng dimaska dengan pilihan telur bebek atau ayam. Satu porsi ada dua telur sekaligus. Satu dicampur. Satu lagi dibuat telur ceplok setengah matang sebagai topping.
Selain bakmi, resto tersebut juga menyediakan menu andalan lainnya seperti ayam rempah Bali, kambing guling dan lainnya.
Satu porsi bakmi, bihun dan nasi goreng dibanderol Rp 20 ribu hingga Rp 24 ribu. Selisih telur ayam dan telur bebek hanya Rp 4 ribu saja. Adapun wedang uwuh seharga Rp 10 ribu, wedang jahe Rp 6 ribu dan aneka jus Rp 10 ribu.
Saat ini, Eko juga membuka kedai bakmi khas Yogya di Surabaya, Batam, Mataram dan menyusul wilayah lainnya dalam waktu dekat.
“Saya punya impian membuka banyak cabang kuliner bakmi khas Yogya di beberapa kota,” imbuh Eko yang lebih dulu membuka Selera Sang Raja di pujasera Wisma Hartono Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta. Di tempat ini, pengunjung memiliki banyak menu pilihan seperti bubur ayam, bakso, mi ayam, kupat tahu, nasi goreng dan lainnya yang buka lebih pagi.
Eko tidak menanggapi serius persaingan kuliner bakmi Jawa di Yogya. Baginya, semua punya pasar jika dikelola dengan baik. Demikian pula kawasan Jalan Damai yang terkenal dengan pusat kulinernya.
“Saya ini bukan tipe orang yang suka menunggu pelanggan. Saya langsung jemput bola. Saya telepon satu persatu kawan, kenalan, kerabat dan tidak lupa promosi,” pria yang hobi golf dan aktif di banyak organisasi tersebut.
Kesuksesan Eko yang diraih saat ini benar-benar dilakoni dari bawah. Pernah menjadi cleaning service saat merantau ke Yogya dari Bangka Belitung sektiar tahun 1990-an, kini Eko mengelola 15 ribu orang karyawan yang dipekerjakan di perusahaan outsourcing yang bergerak di banyak bidang jasa, admin, marketing hingga pengamanan.
Eko dan PT Pesona Cipta juga pernah meraih Rekor MURI tahun 2019 sebagai pemakarsa dan penyelenggara kerja bhakti membersihkan Sungai Code terpanjang. *