KORAN MERAPI – Potensi pariwisata, desa adat dan pelestarian budaya menjadi alasan utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman melaksanakan studi banding ke DPRD Kota Denpasar, Bali. Rombongan dipimpin Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta didampingi tiga Wakil Ketua yaitu Arif Kurniawan, Tri Nugroho serta HR Sukaptono.
Ikut pada kesempatan tersebut Bagian Sekretariat DPRD Sleman serta sejumlah wartawan yang biasa meliput berbagai kegiatan DPRD Sleman. Kedatangan rombongan dari Sleman ini diterima sejumlah anggota DPRD Kota Denpasar, yaitu Agung Widiada, Agun Sujana, Made Setiadi dan Agus Wirajaya, dikantor DPRD setempat, Jumat (3/5/2024).
Pada kesempatan itu Haris Sugiharta, menyampaikan, kunjungan DPRD Sleman ini untuk mengetahui sinergitas ataupun hubungan kerja sama antara legislatif Kota Denpasar dengan para wartawan setempat dalam hal membangun daerah serta perkembangan sektor pariwisata. “Antara Sleman dengan Kota Denpasar memiliki beberapa kesamaan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) besarnya hampir sama yaitu berkisar Rp 1,3 triliun,” katanya.
Dijelaskan, jumlah dan sumber PAD tersebut juga hampir sama yaitu di sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restoran. Namun, pembangunan sektor pariwisata di Denpasar justru potensi desa adat dan budaya setempat sebagai andalan menarik wisatawan. “Jika di Bali pembangunan wisata dilakukan oleh pemerintah dan desa adat, sedang di Sleman pembangunan pariwisata dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat kelompok sadar wisata,” ujar Haris.
Melihat pengembangan pariwisata di Denpasar cukup pesat dan sangat diminati wisatawan lokal hingga mancanegara, maka pembangunan pariwisata di Sleman perlu mengadopsi seperti di Denpasar. “Sebenarnya Sleman juga banyak kegiatan upacara adat. Maka, jika ada yang perlu diadopsi, kita adopsi, sesuai kultur yang kita miliki. Termasuk melibatkan insan media dalam promosi dan mempublikasikan ke masyarakat luas,” imbuhnya.
Hal menarik lainnya, bahwa pembagian hasil pendapatan dibagi dua antara Pemerintah Kota Denpasar dan desa adat.
Anggota DPRD Kota Denpasar, Agung Widiada, menjelaskan, Kota Denpasar mengandalkan sektor pariwisata dengan mengedepankan budaya. Cara ini terbukti dapat terjalin dengan baik antara warga setempat dengan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Diakui, saat terjadi pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, sektor wisata di Denpasar sangat terpuruk. Tetapi, saat ini justru sangat mengejutkan karena pariwisata di khususnya Denpasar cepat pulih bahkan melebihi sebelum pandemi. “Perkembangan pariwisata Kota Denpasar pasca pandemi Covid-19 justru sangat mengejutkan. Melampaui sebelum terjadi pandemi,” ungkap Agung.
Apalagi, lanjutnya, sejumlah maskapai yang menuju Bali semua sudah dibuka dan kembali normal, menjadi salah satu faktor mempercepat pulihnya pariwisata. Termasuk keberadaan insan media atau wartawan yang gencar mempromosikan dunia industri pariwisata. Diakui, perkembangan pariwisata yang begitu pesat berdampak pada sektor transportasi karena sering terjadi kemacetan. Maka dibutuhkan terobosan baru dengan membangun infrastruktur jalan lebih memadai.
Kemudian, dalam mengembangkan pembangunan pariwisata antara eksekutif dengan legislatif Denpasar selalu kerja sama dengan media. Ini karena seluruh warga Bali memahami sektor pariwisata merupakan sumber pendapatan daerah terbesar. Semua warga Denpasar termasuk para wartawan dalam berkarya juga berkomitmen menjaga dan mengembangkan pembangunan sektor wisata.
Anggota DPRD Kota Denpasar lainnya, Agus Wirajaya menambahkan, pihaknya telah Menyusun regulasi (peraturan daerah) dengan mempermudah perijinan investasi. Selain itu terus mendorong kegiatan upacara adat meskipun pemasukan atau retribusi tergolong kecil karena wisatawan yang menyaksikan tidak dipungut biaya.
Begitu pula lembaga adat didorong untuk terus menggelar kegiatan-kegiatan di desa adat serta dihimbau menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. “Upacara adat tidak berdampak langsung ke penyelenggara. Tetapi, sektor kuliner maupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar akan meningkat sangat pesat,” ujar Agus. (Awn)