KORAN MERAPI – Institusi pendidikan di DIY dituntut untuk mengembangkan pelaksanaan kompetensi dibidangnya. Salah satunya adalah Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti (AKPARDA) Yogyakarta menggelar Sosialisasi Sertifikasi Uji Kompetensi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari Lembaga Sertifikasi Internasional di Kampus AKPARDA-Jl. Bintaran Kidul No.12 Wirogunan Mergangsan Kota Yogyakarta, Sabtu (18/5/24) yang dihadiri 50 peserta dari unsur pariwisata, kesehatan, perhotelan, bisnis kuliner dan lembaga pendidikan.
Wahyu Indro Widodo SST MMPar, Direktur AKPARDA Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa upaya peningkatan keamanan pangan wajib dibutuhkan.
“Merangkul Lembaga Sertifikasi Indo Asia untuk mengadakan Uji Kompetensi HACCP yang sudah berpengalaman dibidangnya suatu kewajiban. Peningkatan keamanan pangan harus dihadapi bersama, harus disiapkan di dunia akademi,” ujarnya.
“Kerjasama dan komitmen terlaksananya Uji Kompetensi HCCP ini penting sebagai sertifikasi personal dan lembaga, ini hal yang wajib, seperti punya paspor jika keluar negeri,” jelas Widodo, panggilan sehari-harinya.
Kemudian Widodo dalam paparan materinya, menyampaikan bahwa penerapan HACCP ini ada pada produksi makanan.
“Tujuan HACCP adalah menjamin keamanan pangan dan ada 7 (tujuh) prinsip dasarnya, yaitu melakukan analisis bahaya, menentukan titik pengendalian kritis, menentukan batas kritis, membuat suatu sistem pemantauan, menentukan tindakan korektif, melakukan verifikasi dan melakukan dokumentasi,” ungkapnya.
Paparan selanjutnya dari Sapto Hariyono SHut MH, CEO Indo Asia yang menjelaskan bahwa fokus HACCP ini ada pada personal sertifikat internasional.
“Tujuannya yaitu memahami dan menerapkan; persyaratan HACCP dan regulasi, informasi terdokumentasi, kompetensi personil dan implementasi,” katanya.
Lanjutnya, Sapto Hariyono menyampaikan bahwa target dari HACCP ini yaitu bagi organisasi adalah Implementansi dan sertifikat HACCP.
“Sedangkan bagi personal adalah kompetensi dan personal sertifikat HACCP Profesional sangatlah dibutuhkan,” imbuhnya.
Diakhir pemaparan materi, Sapto Hariyono memberikan penekanan pada pelatihan dan kompetensi disertifikasi ini.
“Dalam ini harus objektif, semua pihak yang terlibat dalam operasional pangan yang bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan pangan harus memiliki pemahaman pangan yang memadai tentang higiene pangan untuk memastikan mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan operasional yang akan mereka lakukan,” ujar Sapto.
“Kemudian dengan alasan yang jelas, karena pelatihan pada dasarnya penting untuk setiap sistem kebersihan makanan dan kompetensi personel,” pungkasnya.
Dikesempatan ini, Lembaga Sertikasi yang bekerjasama dengan AKPARDA yaitu Indo Asia atau PT Indo Asia Internasional Solusi, yang hadir dengan tag line “Your MEA Partner”. Hal tersebut sebagai bentuk komitmen kami untuk menjadi mitra strategis perusahaan, pemerintah dan kelompok masyarakat.
“Untuk itu kami hadir dengan 9 (sembilan) program kegiatan yaitu Training, Mentoring, Consulting, Conseling, Coaching, Certification, Inspection, Auditing and General Trading yang kami kemas dengan menyesuaikan kebutuhan pelanggan,” ujar Bayu, dari tim management Indo Asia.
“Visi Indo Asia adalah menjadi perusahaan skala internasional sebagai mitra strategis bagi perusahaan, instansi & organisasi-organisasi profit & non profit. Sedangkan misinya memberikan berbagai macam pilihan program Training, Mentoring, Consulting, Conseling, Coaching, Certification, Inspection, Auditing and General Trading yang dirancang untuk memberikan pelayanan prima (Service Excellent) yang mengutamakan kepuasan pelanggan,” pungkas Bayu.
Disosialisasi ini, masing-masing peserta mendapatkan buku yang diterbitkan Lembaga Kajian Pariwisata Indonesia. Tampak hadir dari Dinas Kesehatan DIY, Pengurus PHRI DIY, Pengurus HIPPI DIY, pelaku Bisnis Pariwisata dan Lembaga Pendidikan di DIY. (Ags)