KORAN MERAPI — Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya batik, Dekranasda Kota Yogyakarta menggelar pelatihan batik yang melibatkan generasi muda, khususnya kaum Gen Z, sebagai upaya pemberdayaan dan regenerasi pelestarian seni batik. Pelatihan ini dilaksanakan di Griya UMKM Kota Yogyakarta, yang terletak di Jl. Tamansiswa No. 39 Yogyakarta, dan di buka oleh Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, SH, MM pada Selasa, 5 November 2024, pelatihan berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 November 2024.
Kegiatan yang diikuti dari kalangan muda (<40 tahun) ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan tentang seni batik kepada generasi muda yang memiliki semangat tinggi dalam melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya batik, di wilayah Kota Yogyakarta.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Drs. Tri Karyadi Riyanto Raharjo, SH, MM, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta. Dalam sambutannya, Tri Karyadi mengapresiasi upaya Dekranasda Kota Yogyakarta dalam melibatkan generasi muda dalam pelatihan ini sebagai bagian dari upaya menjaga eksistensi dan keberlanjutan batik sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
“Pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan batik, sekaligus meningkatkan kreativitas mereka dalam menciptakan karya-karya batik yang inovatif. Kami berharap melalui pelatihan ini, batik dapat terus berkembang di tangan generasi muda,” ujar Tri Karyadi dalam sambutannya.
Pelatihan ini juga menghadirkan instruktur yang berkompeten, yakni pengrajin batik yang tergabung dalam Pegurus Dekranasda Kota Yogyakarta. Para peserta diberikan kesempatan untuk belajar langsung dari para ahli, mulai dari proses pembuatan batik hingga teknik pewarnaan dan desain. Dengan bimbingan para pengrajin berpengalaman, para peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan mereka dalam menghasilkan karya batik yang memiliki nilai seni tinggi dan dapat diterima oleh pasar.
Totok menambahkan bahwa pelatihan batik bagi generasi muda ini merupakan bagian dari komitmen Dekranasda untuk memperkenalkan dan mempromosikan batik sebagai salah satu produk unggulan lokal. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memberdayakan pengurus Dekranasda itu sendiri dengan memberikan mereka peran aktif dalam melaksanakan kegiatan yang mendukung keberlanjutan industri kreatif di Kota Yogyakarta.
“Dengan melibatkan pengurus Dekranasda sebagai narasumber, kami ingin memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan langsung kepada para peserta, sekaligus memperkuat peran mereka dalam pemberdayaan industri kreatif di Yogyakarta,” pungkasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan batik, yang tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai salah satu produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi Kota Yogyakarta. (Rls)