KORAN MERAPI – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersiap menggelar kongres yang dipercepat sebagai solusi menyelesaikan dualisme di tubuh organisasi. Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Pusat, Haris Sadikin, menegaskan bahwa kongres harus tetap mengikuti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (PDPRT) yang berlaku.
“Kepanitiaan kongres tetap di bawah Hendry Ch Bangun sesuai hasil rapat pleno diperluas. Konsolidasi akan terus berjalan demi memastikan PWI tetap solid,” ujar Haris Sadikin dalam rapat daring, Minggu, 1 Desember 2024.
Percepatan kongres ini tidak terlepas dari tantangan hukum yang dihadapi PWI. Proses hukum terkait dualisme terus berjalan dengan empat perkara aktif. Namun, jika pembicaraan dengan pemerintah deadlock, opsi untuk meminta keputusan langsung dari Presiden Prabowo Subianto menjadi pertimbangan.
Hendry Ch Bangun memiliki legitimasi penuh sebagai Ketua Umum organisasi berbadan hukum. “Organisasi berbadan hukum memiliki keabsahan yang diakui Kemenkumham, berbeda dengan pihak yang tidak berbadan hukum,” jelas HMU Kurniadi.
HCB juga menegaskan pentingnya konsolidasi untuk memastikan kongres berjalan sukses. “Kami telah menyusun tim gabungan dengan pemerintah untuk memastikan proses ini berjalan transparan dan adil,” tambahnya.
Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan digelar di Kalimantan Selatan menjadi momentum penting bagi PWI. Ketua PWI Kalimantan Selatan, Zainal Helmi, memastikan bahwa anggaran untuk HPN sudah disiapkan. “Kami berharap dualisme di tubuh PWI selesai sebelum Januari 2025, sehingga HPN bisa berjalan tanpa gangguan,” tegasnya.
Percepatan kongres menjadi langkah konkret untuk menyatukan PWI. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kepemimpinan Hendry Ch Bangun yang solid, PWI diharapkan kembali menjadi organisasi wartawan yang kuat dan profesional.
Kongres PWI dipercepat bukan hanya solusi untuk menyelesaikan perpecahan, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat PWI Pusat sebagai mitra pemerintah yang terpercaya. (Rls)