KORAN MERAPI – Mitra Lima Media ( M5M Pro) melakukan audiensi dengan jajaran Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY untuk membahas potensi kerjasama dalam publikasi kegiatan Barahmus dan pengembangan sektor museum di Yogyakarta, Jumat (14/02/2025). Audiensi berlangsung di kantor Barahmus DIY dan disambut dengan antusias oleh Pengurus Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, yakni Ketua : Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A. (Hons), Sekretaris : Asroni, S.IP., Bendahara Isti Yunaida, S.S., dan Wakil Ketua Kominfo &Dokumentasi: Dr. Ir. Yustinus Suranto, M.P.
Sedangkan dari M5M Pro hadir, Rafael Buntara (Komisaris), Nadi Mulyadi (Direktur Utama), Wempi Gunarto (Direktur Operasional), R. Bambang Widodo (Direktur Pengembangan Usaha), dan Dwi Ambarsari (Direktur Pemasaran).
Dalam pertemuan tersebut, Hajar Pamadhi mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif M5M Pro dalam membantu memperkenalkan kegiatan Barahmus kepada masyarakat luas melalui berbagai platform publikasi. Ia juga menyampaikan bahwa Barahmus DIY tengah merancang berbagai program kerja yang akan berfokus pada pengembangan museum di Yogyakarta hingga tahun 2028 mendatang. Salah satunya mewujudkan Jogja City of Museum.
Ki Hajar Pamadhi menegaskan bahwa visi untuk menjadikan Jogja City of Museum bukanlah sekadar tentang memperbanyak jumlah museum, melainkan sebagai bagian dari upaya untuk menguatkan posisi Yogyakarta dalam kerangka City of Creative. “Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya dan kreativitas yang luar biasa. Kini, sebagai bagian dari program City of Creative, Yogyakarta juga berambisi untuk melangkah menjadi City of Museum”, jelas Ki Hajar.
Dengan 41 museum yang telah terdaftar di barahmus DIY ditambah kemunculan museum-museum baru di Yogkarta, konsep Jogja City of Museums bertujuan untuk menjadikan Yogyakarta sebagai pusat aglomerasi budaya yang tidak hanya memiliki banyak museum, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Dengan menciptakan jaringan antar museum yang saling terhubung, baik secara fisik maupun digital, Barahmus DIY berharap dapat meningkatkan akses publik terhadap sumber daya budaya yang ada, memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, dan mendatangkan lebih banyak wisatawan untuk belajar, mengapresiasi, serta menikmati keanekaragaman budaya Yogyakarta.
Dengan demikian maka museum dapat menjadi penggerak perekonomian Kawasan. “Dari catatan Barahmus DIY, sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari tiga juta pengunjung museum di Yogyakarta Jumlah tersebut akan terus kita upayakan terus bertambah melalui program-program yang kita dorong dengan ,melibatkan banyak pihak. Salahsatunya adalah mewajibkan rombongan wisatawan yang datang ke Yogyakarta untuk berkunjung ke museum”, tandas Ki Hajar.
Selain itu, dalam waktu dekat, Barahmus DIY juga akan melakukan alih bahasa koleksi-koleksi museum ke dalam lima bahasa internasional, yakni Bahasa Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, dan Indonesia. Nantinya dokumentasi tersebut akan dikirim ke berbagai kedutaan besar untuk menarik minat wisatawan mancanegara datang ke museum di Yogyakarta. Baik untuk menikmati koleksi yang museum, maupun melakukan penelitian akademis.
Sementara itu Yustinus Suranto mengapresiasi upaya-upaya kreatif M5M Pro untuk membantu mengenalkan museum.” Saya rasa dengan adanya pelatihan kehumasan dan jurnalistik, akan membantu pengelola museum agar informasi-informasi yang dimiliki bisa disebarluaskan dan diterima oleh masyarakat”, kata Suranto, yang memiliki pengalaman sebagai pengelola Museum Wanagama.
Direktur Utama M5M Pro, Nadi Mulyadi menyatakan pihaknya akan mendukung penuh visi Jogja City of Museum dengan menggandeng banyak pihak, ”Ditengah pemotongan anggaran di dinas-dinas terkait Kita perlu kreatif untuk mewujudkan rencana-rencana baik rekan-rekan pengelola museum untuk memajukan perekonomian Yogyakarta melalui keberadaan museum”, ujar Nadi. (Rls)