KORAN MERAPI – Warga Sorosutan menyambut dengan antusias acara Sorosutan Ramadan Istimewa yang digelar pada 26-27 Februari 2025. Gelaran ini diawali dengan Parade Budaya Sorosutan yang berlangsung pada Rabu (26/2/25) sore. Parade dimulai dari Taman Budaya Embung Giwangan dan berakhir di Jalan Nitikan Baru (Asrama Kepri).
Parade ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk, kelompok ibu-ibu PKK RW se-Sorosutan, siswa-siswi SD, SMP, dan SMK di Sorosutan, serta Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Nitikan dan PRM Sorosutan. Setelah parade, acara dilanjutkan dengan pertunjukan budaya dan musik islami yang digelar di Asrama Kepri.

Lurah Sorosutan, Muhammad Zulazmi, menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kelurahan Sorosutan, Kelompok Darwis Sutawijaya, AMM, PRM Ranting Muhammadiyah, serta komunitas lainnya.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyambut Bulan Suci Ramadan 1446 H. “Mengingatkan warga agar mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual dalam menyambut Ramadan mendatang,” jelas Zulazmi disampaikan kepada koranmerapi.id di Rabu sore (26/1/25)
Ia menambahkan, juga mendorong UMKM Sorosutan dan menjadikan acara ini sebagai momentum bagi pelaku usaha mikro untuk mengembangkan ekonomi lokal.
“Menciptakan Destinasi Wisata Baru, harapannya, gelaran ini dapat menjadi agenda tahunan yang menarik wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Jogja Selatan,” imbuh Zulazmi.

Salah satu peserta parade, kelompok ibu-ibu PKK RW 2 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta, mengungkapkan kegembiraannya karena bisa turut serta dalam kegiatan di parade budaya.
“Parade budaya Sorosutan Ramadan Istimewa ini memberikan kesan kebersamaan, keceriaan dan mempererat tali persaudaraan,” tutur Ika, salah satu peserta parade budaya dan warga Pakelrejo RT 8/RW 2 Sorosutan Umbulharjo Yogyakarta.
Selanjutnya, di Kamis (27/2/25), rangkaian acara ditutup dengan Pengajian Akbar bersama Kiai Kanjeng, menghadirkan Ustadz Syukri Fadholi dan Ustadz Fakhruddin. Pengajian ini menjadi momen refleksi bagi masyarakat dalam menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh kesiapan.
Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Sorosutan Ramadan Istimewa diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (Ags)