KORAN MERAPI – Masjid Al Jumal yang berlokasi di Ngelak Lor RW 2 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta, dipenuhi oleh sekitar 300 jamaah yang melaksanakan Sholat Idul Fitri 1446 H pada Senin pagi (31/3/2025), jamaah terdiri dari warga RW 02 Sorosutan, baik laki-laki maupun perempuan, yang sejak pagi telah memadati masjid dan serambi untuk menunaikan ibadah sholat hari raya.
Sholat Idul Fitri ini dipimpin oleh Imam sekaligus Khotib, Ustadz Hasyim Abdullah Ode, SE, Direktur Pusat Studi Hadis dan Peradaban Islam ‘Darus Sunnah’ Yogyakarta. Dalam khutbahnya yang bertema Kembali Fitri: Menjaga Kesucian Hati dan Menebar Kebaikan, Ustadz Hasyim mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan hati setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Ia menjelaskan bahwa hakikat Idul Fitri adalah kembalinya umat Islam kepada kondisi di mana mereka boleh makan dan minum di siang hari setelah sebelumnya diwajibkan berpuasa selama satu bulan.
Namun, lebih dari itu, Idul Fitri juga menjadi momen untuk mempertahankan kesucian hati yang telah dibentuk selama Ramadan.
“Ibadah puasa merupakan salah satu metode yang sangat efektif untuk memelihara kebersihan hati manusia,” ujar Ustadz Hasyim.
“Seorang muslim tidak hanya menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri di siang hari, tetapi juga harus mampu menjauhkan diri dari segala hal yang membatalkan dan merusak nilai ibadah puasanya.”
Hasyim menekankan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk keburukan.
“Seorang muslim harus mempuasakan pikiran dan angan-angannya dari hal-hal yang buruk dan tercela, harus mempuasakan lisannya dari perkataan yang buruk, mempuasakan penglihatannya dari melihat hal yang tidak baik, mempuasakan pendengarannya dari hal yang tidak bermanfaat, serta mempuasakan kaki dan tangannya dari tindakan-tindakan buruk,” tambahnya.
Dalam khutbahnya selanjutnya, Ustadz Hasyim juga mengutip sabda Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam: ‘Puasa adalah perisai dari api neraka, seperti perisai atau tameng yang digunakan oleh salah seorang di antara kalian dalam perang.’ (HR. Al-Nasa’i).
Selain itu, ia mengajak jamaah untuk terus menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Islam, kebaikan tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan, tumbuhan, dan lingkungan.
“Kebaikan adalah nilai universal yang harus dilakukan kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun,” tegasnya.
Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Masjid Al Jumal berlangsung dengan khusyuk dan tertib. Jamaah tampak antusias mendengarkan khutbah yang sarat dengan nilai-nilai spiritual. Setelah sholat, masyarakat saling bersalaman dan bermaafan, menandai semangat Idul Fitri sebagai momentum untuk mempererat tali silaturahmi.
Dengan semangat kembali fitri, para jamaah diharapkan dapat menjaga kesucian hati dan terus menebar kebaikan di lingkungan sekitar.
Idul Fitri bukan hanya tentang kembali boleh makan dan minum, tetapi juga tentang bagaimana mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang telah dibangun selama Ramadan. (Ags)