KORAN MERAPI – Kelompok Air yang dikomandani Srikandi Pameran Jogja, Watie Respati menggelar pameran bertajuk Ecounter.
Pameran Ecounter Kelompok Air di G Print Making Art Studio, Ngampilan Yogyakarta sejak Sabtu (13/1/2024) hingga Minggu (21/1/2024) mendatang.
Pameran Ecounter yang dibuka oleh Kurator Seni Rupa Heri Kris memajang sejumlah karya terbaru dari anggota Kelompok Air yang dibentuk saat Pandemi Covid 19 berjangkit tahun 2021.
Selain Watie Respati, Kelompok Air terdiri dari Adhik Kristiantoro, Agus Cavalera, Witono Sugali.
Kemudian, Harnani Setyowati, Ari Lancor, Alex Danny, Johnny Gustaaf dan Sigit Handari.
“Kelompok ini memiliki sejarah bagai mana semangat untuk berkarya harus terus dilakukan di tengah Pandemi yang saat itu menjadi hantu sebagian besar masyarakat kita,” tutur Watie Respati.
Menurut Watie, tanggungjawab seorang seniman adalah berkarya dan itu telah dibuktikan oleh teman-teman perupa meski dalam kondisi Pandemi yang nyaris mencekam ketakutan banyak orang untuk beraktifitas di luar rumah.
“Ini adalah pameran ketiga kami dengan sembilan personil karena ada seorang yang absen tidak ikut tampil,” ucap Johnny salah seorang personil Kelompok Air yang mengaku menampilkan karya paling banyak.
Pameran karya lukis dengan memajang lukisan beragam genre juga ukuran serta tema dan kemampuan teknik pesertanya menurut Heri Kris dalam sambutannya, menjadi salah satu even menarik di awal tahun 2024 bagi geliat seni rupa di Yogyakarta.
“Ini sangat menarik dalam meramaikan suasana berkesenian khususnya seni rupa di Yogyakarta,” katanya.
Disampaikan juga, semua seniman yang berpameran menurut Heri Kris adalah teman dekat yang proses berkarya mereka menyedot perhatian dia.
“Saya kenal baik dengan semua seniman ini bahkan bagaimana mereka berproses hingga capaian saat ini saya mengikuti perkembangan itu,” ujar Heri Kris.
Sementara itu pemerhati dan penulis seni rupa Aa Nurjaman mengungkapkan, secara tema dan genre pameran lukisan ini sudah beragam.
Bahkan dalam penguasaan teknik pun masing masing memiliki kematangan yang nyaris sama, sehingga hasil karya yang dihadirkan sangat menarik dan patut diapresiasi.
“Bagus dan beragam masing masing punya gaya baik pemilihan tema maupun teknik eksekusinya,” urai Aa begitu sapaan akrabnya. *