KORAN MERAPI – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2024 ini memberikan beasiswa Sang Surya Lazismu UMY selama dua semester.
Sebagai penerimanya, yakni 145 mahasiswa berasal dari 13 perguruan tinggi (UMY maupun luar UMY) dengan total dana yang digelontorkan, Rp. 477.712.500.
Menurut Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan SEI MSI, pada semester ganjil penerima beasiswa Sang Surya Lazismu UMY sebanyak 66 mahasiswa.
“Lalu pada semester genap ada 79 mahasiswa, sehingga dalam dua semester sebanyak 145 mahasiswa menerima beasiswa Sang Surya Lazismu UMY,” ungkapnya, Rabu (21/2) lalu.
Dalam laporan penyerahan beasiswa Sang Surya Lazismu UMY di komplek gedung Pascasarjana UMY, Rozikan juga menjelaskan, penerima beasiswa berasal dari 13 perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan luar DIY.
Selain dari UMY, ada pula dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Aisyiyah (UNISA), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Muhammadiyah Kuningan (STKIP).
Ada lagi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pembangunan Negeri Veteran Yogyakarta (UPN), Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Yogyakarta (UPY), Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya (IAIN), dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Secara simbolis, penyerahan beasiswa tersebut dilakukan oleh Rektor UMY, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto MP IPM ASEAN Eng. Tak berselang lama, dilanjutkan dengan foto bersama.
Dalam sambutan singkatnya, Rektor UMY memaparkan, pemberian beasiswa seperti Sang Surya Lazismu UMY, bagian dari kepedulian pihak kampus terhadap mahasiswa.
“Bisa pula untuk memberikan motivasi, bahwa kebahagiaan yang sebenarnya adalah bagaimana kita bisa berbagi terhadap sesama. Bukan seberapa banyak dan besar uang yang kita miliki,” tuturnya.
Sementara itu salah satu penerima beasiswa Sang Surya Lazismu UMY, Rasyid Ridho (Fakultas Kedokteran Gigi UMY) mengungkapkan, berapa banyak nominal beasiswa yang diterima bukan hal sangat penting.
“Namun, yang lebih penting yakni menjadi memotivasi tersendiri bagi kami sebagai penerima beasiswa dalam melanjutkan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya,” jelas Ridho.
Ditambahkan, ia merasa sangat berterima kasih serta memberikan apresiasi tinggi kepada Lazizmu UMY, antara lain bisa mengabdi untuk negeri, misalnya secara rutin memberikan beasiswa.
Hal senada dipaparkan, Juwinda Habibah (mahasiswa Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UNY) merasa sangat berterima kasih, sebab terpilih untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
“Beasiswa seperti Sang Surya Lazismu UMY bukan hanya menjadi bantuan finansial, tetapi juga dorongan motivasi dan dukungan bagi kami untuk belajar dan berjuang semaksimal mungkin,” urainya. (Yan)